Belakangan ini, ahli analisis forex dari Bank Société Générale, Kit Juckes, merilis laporan yang menarik perhatian, yang mendalami situasi ekonomi Inggris saat ini dan dampaknya terhadap nilai tukar poundsterling.
Laporan menunjukkan bahwa Inggris menghadapi tantangan fiskal yang serius, yang mungkin berdampak negatif pada kinerja jangka menengah poundsterling. Analisis Juckes berpendapat bahwa dengan Inggris yang akan menerapkan kebijakan pajak yang lebih tinggi, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat, dan dengan kombinasi faktor-faktor ini, poundsterling kemungkinan akan terdepresiasi secara bertahap.
Namun, Juckes menekankan bahwa proses devaluasi poundsterling mungkin akan lambat dan bertahap. Ini berarti investor perlu bersabar dan memantau pergerakan pasar dengan cermat. Dia menyarankan investor untuk memperhatikan waktu ketika spekulan menutup posisi pendek mereka, yang mungkin memberikan peluang untuk mencari titik masuk yang lebih baik.
Melihat ke depan, Juckes memprediksi bahwa pada akhir musim panas, level support teknis euro terhadap poundsterling mungkin akan naik menjadi 0,8700, dan memiliki potensi untuk bergerak lebih tinggi. Prediksi ini mencerminkan ekspektasi pasar bahwa poundsterling mungkin terus melemah dibandingkan euro.
Meskipun Inggris menghadapi tantangan ekonomi ini, penting untuk dicatat bahwa kompleksitas pasar keuangan global berarti bahwa pergerakan nilai tukar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Investor dalam merumuskan strategi investasi harus mempertimbangkan tidak hanya indikator ekonomi negara tunggal, tetapi juga mengevaluasi secara komprehensif situasi ekonomi global, risiko geopolitik, dan berbagai faktor lainnya.
Seiring dengan upaya pemerintah Inggris untuk menghadapi kesulitan ekonomi saat ini, arah kebijakan dan data ekonomi dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi fokus perhatian pasar. Hasil dari 'perang tarik menarik' ekonomi ini tidak hanya berdampak pada nasib poundsterling, tetapi juga akan memengaruhi pola pasar keuangan di seluruh Eropa dan bahkan global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Belakangan ini, ahli analisis forex dari Bank Société Générale, Kit Juckes, merilis laporan yang menarik perhatian, yang mendalami situasi ekonomi Inggris saat ini dan dampaknya terhadap nilai tukar poundsterling.
Laporan menunjukkan bahwa Inggris menghadapi tantangan fiskal yang serius, yang mungkin berdampak negatif pada kinerja jangka menengah poundsterling. Analisis Juckes berpendapat bahwa dengan Inggris yang akan menerapkan kebijakan pajak yang lebih tinggi, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat, dan dengan kombinasi faktor-faktor ini, poundsterling kemungkinan akan terdepresiasi secara bertahap.
Namun, Juckes menekankan bahwa proses devaluasi poundsterling mungkin akan lambat dan bertahap. Ini berarti investor perlu bersabar dan memantau pergerakan pasar dengan cermat. Dia menyarankan investor untuk memperhatikan waktu ketika spekulan menutup posisi pendek mereka, yang mungkin memberikan peluang untuk mencari titik masuk yang lebih baik.
Melihat ke depan, Juckes memprediksi bahwa pada akhir musim panas, level support teknis euro terhadap poundsterling mungkin akan naik menjadi 0,8700, dan memiliki potensi untuk bergerak lebih tinggi. Prediksi ini mencerminkan ekspektasi pasar bahwa poundsterling mungkin terus melemah dibandingkan euro.
Meskipun Inggris menghadapi tantangan ekonomi ini, penting untuk dicatat bahwa kompleksitas pasar keuangan global berarti bahwa pergerakan nilai tukar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Investor dalam merumuskan strategi investasi harus mempertimbangkan tidak hanya indikator ekonomi negara tunggal, tetapi juga mengevaluasi secara komprehensif situasi ekonomi global, risiko geopolitik, dan berbagai faktor lainnya.
Seiring dengan upaya pemerintah Inggris untuk menghadapi kesulitan ekonomi saat ini, arah kebijakan dan data ekonomi dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi fokus perhatian pasar. Hasil dari 'perang tarik menarik' ekonomi ini tidak hanya berdampak pada nasib poundsterling, tetapi juga akan memengaruhi pola pasar keuangan di seluruh Eropa dan bahkan global.