Menurut berita terbaru, The Federal Reserve (FED) Amerika Serikat dijadwalkan mengadakan pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada 16 hingga 17 September 2025. Saat ini, perhatian pasar keuangan terhadap pertemuan tersebut terus meningkat, terutama berfokus pada kemungkinan langkah penurunan suku bunga.
Alat FedWatch dari Chicago Mercantile Exchange (CME) menunjukkan bahwa pasar memperkirakan kemungkinan The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kali ini mencapai 85%. Data ini mencerminkan harapan kuat investor akan dimulainya siklus penurunan suku bunga baru oleh The Federal Reserve (FED).
Sementara itu, sejumlah lembaga keuangan terkemuka juga memberikan pandangan tentang arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED). Di antaranya, Goldman Sachs dan lembaga lainnya memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan memulai proses penurunan suku bunga pada bulan September, dan akan terus melaksanakan langkah-langkah penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Oktober dan Desember yang akan datang. Prediksi ini semakin memperkuat harapan pasar tentang The Federal Reserve (FED) yang akan segera beralih ke kebijakan moneter yang lebih longgar.
Perlu dicatat bahwa keputusan kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) tidak hanya berdampak pada ekonomi AS, tetapi juga akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar keuangan global. Para investor dan analis sedang mengikuti dengan cermat pidato pejabat The Federal Reserve (FED) dan data ekonomi untuk mencari lebih banyak petunjuk tentang arah kebijakan moneter di masa depan.
Seiring dengan mendekatnya tanggal pertemuan bulan September, ekspektasi pasar terhadap keputusan The Federal Reserve (FED) mungkin akan disesuaikan lebih lanjut. Investor harus terus mengikuti indikator ekonomi dan sinyal kebijakan terbaru agar dapat menyesuaikan strategi investasi tepat waktu.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
2
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PonziDetector
· 7jam yang lalu
Siapa yang peduli dengan penurunan suku bunga? Jika akan runtuh, ya tetap akan runtuh.
Menurut berita terbaru, The Federal Reserve (FED) Amerika Serikat dijadwalkan mengadakan pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada 16 hingga 17 September 2025. Saat ini, perhatian pasar keuangan terhadap pertemuan tersebut terus meningkat, terutama berfokus pada kemungkinan langkah penurunan suku bunga.
Alat FedWatch dari Chicago Mercantile Exchange (CME) menunjukkan bahwa pasar memperkirakan kemungkinan The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kali ini mencapai 85%. Data ini mencerminkan harapan kuat investor akan dimulainya siklus penurunan suku bunga baru oleh The Federal Reserve (FED).
Sementara itu, sejumlah lembaga keuangan terkemuka juga memberikan pandangan tentang arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED). Di antaranya, Goldman Sachs dan lembaga lainnya memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan memulai proses penurunan suku bunga pada bulan September, dan akan terus melaksanakan langkah-langkah penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Oktober dan Desember yang akan datang. Prediksi ini semakin memperkuat harapan pasar tentang The Federal Reserve (FED) yang akan segera beralih ke kebijakan moneter yang lebih longgar.
Perlu dicatat bahwa keputusan kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) tidak hanya berdampak pada ekonomi AS, tetapi juga akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar keuangan global. Para investor dan analis sedang mengikuti dengan cermat pidato pejabat The Federal Reserve (FED) dan data ekonomi untuk mencari lebih banyak petunjuk tentang arah kebijakan moneter di masa depan.
Seiring dengan mendekatnya tanggal pertemuan bulan September, ekspektasi pasar terhadap keputusan The Federal Reserve (FED) mungkin akan disesuaikan lebih lanjut. Investor harus terus mengikuti indikator ekonomi dan sinyal kebijakan terbaru agar dapat menyesuaikan strategi investasi tepat waktu.